Rabu, 19 November 2025

Murianews, JakartaNilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Jumat (14/11/2025) di Jakarta mencatatkan penguatan tipis sebesar 3 poin atau 0,02 persen.

Rupiah bergerak ke level Rp 16.725 per dolar Amerika Serikat (AS), dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.728 per dolar AS.

Meski dibuka menguat, pengamat pasar uang memprediksi rupiah berpotensi melemah sepanjang hari.

Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, menyatakan bahwa sentimen pasar global, khususnya dari AS, menjadi momok utama bagi mata uang domestik.

”Ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga AS yang menyusut belakangan ini masih menjadi momok untuk rupiah,” ujar Ariston dikutip dari Antara.

Berakhirnya masa government shutdown federal AS membuat investor mengalihkan perhatian ke data-data ekonomi AS yang sempat tertunda rilisnya. Data ini sangat krusial karena akan memengaruhi prospek kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed).

Ketidakpastian atas prospek ekonomi telah menyulitkan ekspektasi penurunan suku bunga AS pada Desember dan seterusnya.

Pasar kini memperkirakan peluang penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed berikutnya hanya sekitar 50-50, turun drastis dari perkiraan 95 persen sebulan lalu.

Perubahan ekspektasi...

Perubahan ekspektasi ini dipicu oleh serangkaian komentar hawkish dari pejabat bank sentral AS.

Selain faktor global, Ariston juga menyebut adanya tekanan dari domestik. “Ditambah sikap longgar BI (Bank Indonesia) dan stimulus pemerintah juga memberikan tekanan ke rupiah,” ungkapnya.

Berdasarkan kombinasi faktor global dan domestik tersebut, nilai tukar rupiah hari ini diprediksi akan bergerak di rentang Rp 16.700 hingga Rp 16.750 per dolar AS.

Komentar