Pengamat Ekonomi: Bisnis Properti Rumah di Kudus Belum Bagus

Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 12 Oktober 2024 12:58:00

Murianews, Kudus – Bisnis properti rumah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah diklaim belum bagus. Dosen Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Kudus, Jawa Tengah, Nor Hadi menyatakan hal itu.
Menurutnya, kebutuhan masyarakat Kota Kretek untuk memiliki rumah belum menjadi prioritas. Sehingga, permintaan properti rumah di Kabupaten Kudus tidak seramai di kota besar seperti Semarang maupun Jakarta.
Nor Hadi menilai, masyarakat di Kabupaten Kudus lebih memilih untuk menumpang di rumah orangtua atau membangun rumah sendiri. Fenomena seperti ini banyak terjadi di Kudus.
Alasan lainnya, menurutnya masyarakat Kudus juga sudah merasa cukup dengan hunian rumah setengah jadi. Hal yang terpenting rumah sudah dapat digunakan sebagai tempat berteduh.
”Masyarakat Kudus lebih senang dengan rumah yang setengah jadi dulu kemudian menyelesaikan bangunan rumah secara bertahap. Hal terpenting itu rumah bisa ditempati terlebih dahulu,” ujarnya.
Pilihan itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa bisnis properti rumah di Kudus masih belum cerah. Sehingga bisnis properti rumah di Kabupaten Kudus tak seramai seperti di daerah lainnya.
”Apalagi di Kabupaten Kudus ini kan kotanya kecil. Biasanya kota kecil itu masyarakatnya juga kurang tertarik untuk membeli rumah dan lebih senang membangun sendiri pelan-pelan,” terangnya.
Selain itu, di Kabupaten Kudus juga tidak banyak pendatang dari luar kota. Sehingga permintaan rumah tidak begitu masif. Di kota besar lain, banyak pendatang yang bekerja dan bahkan memilih menetap dengan membeli rumah di kota tujuan.
Nor Hadi juga mengungkapkan alasan lain minimnya permintaan pembelian rumah di Kota Kretek karena memang penghasilan masyarakat yang rendah. Sementara harga properti rumah saat ini bisa mencapai Rp 300 juta ke atas.
”Faktor finansial, tentu juga menjadi latarbelakang kenapa tidak banyak masyarakat Kudus yang melirik properti rumah,” tutupnya.
Editor: Budi Santoso