Prediksi itu diungkapkan Analis Mata Uang dan Emas, Lukman Leong. Ia mengatakan, lonjakan itu dipengaruhi kekhawatiran global dan melemahnya dominasi dolar AS sebagai aset lindung nilai utama.
”Sangat berpotensi 3.500 dolar AS (per troy ons) sangat ideal, 3.800 dolar hingga 4.000 dolar pun tidak mengherankan,” katany seperti dikutip dari Antara, Jumat (11/4/2025).
Ia menjelaskan, fase kenaikan itu sedah terjadi sejak 2024 dengan besaran sekitar 27 persen. Sedangkan, pada 2025 ini, hingga April telah terjadi kenaikan sekitar 20 persen.
Menurutnya, tren masyarakat berbondong-bondong beli emas bukan sekadar fenomena sesaat. Lukman menyebut, dinamika itu bentuk kesadaran masyarakat pada kondisi global dan pentingnya diversifikasi aset.
Ia pun mewanti-wanti terjadinya kelangkaan emas di dalam negeri mengingat permintaan emas fisik kian meningkat.
Sebagaimana diketahui, harga emas spot sempat menyentuh rekor tertinggi, yakni sebesar 3.219 dolar AS per troy ons pada perdagangan hari ini.
Lukman menyebut, lonjakan itu terjadi karena kekhawatiran pada perlambatan ekonomi global akibat perang dagang yang terus bereskalasi.
Murianews, Jakarta – Harga emas diprediksi melambung hingga tembus 3.500 dolar Amerika Serikat (AS) per troy ons atau sekitar 31 gram.
Prediksi itu diungkapkan Analis Mata Uang dan Emas, Lukman Leong. Ia mengatakan, lonjakan itu dipengaruhi kekhawatiran global dan melemahnya dominasi dolar AS sebagai aset lindung nilai utama.
”Sangat berpotensi 3.500 dolar AS (per troy ons) sangat ideal, 3.800 dolar hingga 4.000 dolar pun tidak mengherankan,” katany seperti dikutip dari Antara, Jumat (11/4/2025).
Ia menjelaskan, fase kenaikan itu sedah terjadi sejak 2024 dengan besaran sekitar 27 persen. Sedangkan, pada 2025 ini, hingga April telah terjadi kenaikan sekitar 20 persen.
Menurutnya, tren masyarakat berbondong-bondong beli emas bukan sekadar fenomena sesaat. Lukman menyebut, dinamika itu bentuk kesadaran masyarakat pada kondisi global dan pentingnya diversifikasi aset.
Ia pun mewanti-wanti terjadinya kelangkaan emas di dalam negeri mengingat permintaan emas fisik kian meningkat.
Sebagaimana diketahui, harga emas spot sempat menyentuh rekor tertinggi, yakni sebesar 3.219 dolar AS per troy ons pada perdagangan hari ini.
Lukman menyebut, lonjakan itu terjadi karena kekhawatiran pada perlambatan ekonomi global akibat perang dagang yang terus bereskalasi.
Tetap Menggoda
Ia juga menyoroti posisi dolar AS sebagai aset lindung nilai utama yang kian tergerus kebijakan kontroversial pemerintah Amerika Serikat.
Kendati harga emas telah mencetak rekor kenaikan, instrument emas tetap memiliki daya tarik untuk dimiliki.
”Momentum tepat (beli emas) enggak juga, namun masih sangat menarik dan bijaksana untuk masih memegang atau menahan emas ataupun menambah kepemilikan,” tuturnya.
Ia pun menyarankan agar para investor ritel tak buru-buru membeli dalam jumlah besar. Perlu strategi dollar cost averaging secara bertahap untuk mengurangi risiko.
”Idealnya ketika reli harga sudah tinggi, investor perlu membeli secara bertahap naik ketika harga turun terkoreksi ataupun naik, strategi ini disebut dolar cost averaging, yang bisa menurunkan risiko dibandingkan membeli banyak sekaligus,” tutur dia.